Saturday, April 4, 2015

Mobil Mewah Bermesin Diesel, Tidak Haram Memakainya

mobil mewah
Mobil mewah bermesin diesel

Mesin diesel identik dengan getaran tinggi, berisik, dan berasap hitam. Mesin diesel juga identik dengan mesin untuk truk dan bus. Tapi seiring dengan perkembangan teknologi, problem pada mesin diesel yang membuatnya dijauhi pengguna mobil pribadi itu pelan-pelan mulai terkikis. Bahkan jaman sekarang ini, produsen mobil mewah mulai memakai mesin diesel pada produknya. Masyarakat beberapa negara sepeti negara Eropa dan India lebih memilih mobil bermesin diesel daripada bensin. Alasannya apalagi kalau bukan
bahan bakarnya yang irit dan berharga murah. Selain itu, mesin diesel jaman sekarang lebih minim getaran dan tidak berasap lagi. Teknologi common-rail yang menjadi solusi bagi semua masalah mesin diesel itu.
Mesin diesel menyimpan potensi lain, yakni emisi gas buang yang jauh lebih baik ketimbang mesin bensin. Dan Eropa dikenal sangat ketat urusan emisi gas buang. Untuk saat ini, diesel merupakan pilihan paling logis untuk sebuah mesin ramah lingkung­an. Saat Indonesia masih berkutat dengan EURO2 atau 3, mereka telah mendefinisikan mesin EURO6.

Karena kemajuan teknologi itu juga, mobil sedan mewah turut mengaplikasikan mesin diesel di ruang mesinnya. Contoh konkritnya adalah unit diesel yang ditanamkan pada BMW 520d dan Mercedes-Benz E 250 CDI. Tanpa ragu, kedua mobil premium itu menjadikan mesin diesel seba­gai alat pemacu daya. Teknologi yang digunakan pun begitu menggiurkan. Tak heran jika performa keduanya begitu mengesankan. Walau, urusan bunyi gemeretak khas unit diesel belum bisa dihilang­kan sepenuhnya.
  • Mercedes Benz E 250 CDI
mobil mewah




















Mercedes Benz unggul dari segi performa dan konsumsi BBM. Bagaikan monster berbalut tubuh mobil mewah, potensi torsi yang ia simpan sangat menjanjikan di jalan. Pun dengan konsumsi BBM irit, terutama di jalan dalam kota.

Dan sesuai kodratnya sebagai tunggangan kaum berduit, akomodasi Mercedes Benz sangat menjanjikan. Ia juga nyaman di jalan, terutama di kabin belakang.
  • BMW 520d
mobil mewah












BMW banyak belajar dari Mercedes Benz dari segi akomodasi penumpang. Bantingan suspensinya cukup menjanjikan. Cukup keras, namun masih dalam taraf wajar.

Para eksekutif pasti ingin sesekali mengemudi sendiri mobil mewahnya. Misalnya ketika weekend. Nah, untuk itu, tawaran 520d jelas lebih menggoda. Desain dasbor keren dan fitur berlimpah membuat sopir kerasan di balik kemudi. Ia juga terasa lebih fun di jalan. Bonusnya adalah harga jual yang ‘jauh’ lebih murah.

Jika Anda memilih kenyamanan dan lonjakan torsi yang sangat terasa sejak mulai digas, semua ada pada Mercedes Benz. Tapi jika Anda lebih senang menyetir sendiri daripada disopiri, maka BMW lebih menjanjikan buat dipilih. Jadi, semua pilihan ada pada Anda.

Sumber artikel dan foto : Autobild





1 comment: