Buat pengendara yang mobilnya bertransmisi manual, pasti pernah mengalami pedal kopling yang keras. Terutama jika mobilnya sudah lawas. Kopling keras memang bikin pegal kaki kiri. Apalagi jika kena macet. Jadi bikin stres. Membuat konsentrasi jadi ikut terkuras akibat rasa pegal.
”Sebenarnya berat tidaknya tekanan pedal kopling tergantung jenis kendaraan juga. Pada mobil-mobil besar, sengaja disetel berat supaya kopling tidak selip untuk menggiring bobot yang sangat berat. Misalnya truk dan bus. Tapi untuk mobil perkotaan, seharusnya ringan,” jelas Marzuki, mekanik Embrio Cars, bengkel spesialis mobil built up di Kalimalang, Jakarta Timur.
Ada beberapa sebab kopling jadi keras. Tapi menurutnya sebab paling banyak karena kopling terlalu sering dipakai dan kurangnya perawatan. ”Gampangnya, kalau mobil ada footrest, dimanfaatkan saja. Jangan meletakkan kaki di atas pedal kopling selama mobil berjalan, karena akan mempercepat keausan pada release bearing dan pelat kopling,” tegas Marzuki.
Berikut beberapa hal yang mempengaruhi kerasnya pedal kopling :
- "Matahari" yang sudah berumur. Sehingga per kopling jadi keras. Nggak mau ditekan lagi.
- Leher kopling (release bearing) dan pilot bearing yang rusak.
- Kampas kopling aus.
- Pedal kopling yang terlalu sering diinjak. Sudah begitu, cara menginjaknya kasar. Bikin komponen kopling jadi berumur pendek.
- Komponen kopling yang kurang pelumasan.
- Ganti komponen kopling satu set. Namun biayanya jadi mahal. Memang begitulah konsekuensinya kalau kopling kurang perawatan dan cara pakainya yang salah.
- Semprotkan anti karat pada dudukan luncur melalui karet boot pada fork kopling.
- Start dengan gigi satu. Agar kerja kopling jadi ringan
- Ketika berhenti, transmisi harus dinetralkan.
- Jangan injak setengah kopling. Lebih baik tarik rem parkir ketika berhenti. Memang bikin tangan jadi cepat capek. Tapi membuat kopling jadi berumur panjang.
- Kaki harus dilepas dari kopling.
- Gunakan pedal kopling hanya ketika memindah gigi transmisi.
No comments:
Post a Comment