Wednesday, April 29, 2015
Aplikasi Transportasi, Membuat Mobilitas Kita Jadi Lebih Gampang
Kota-kota besar semakin padat. Kemacetan pun semakin menggila. Problem ini harus dihadapi warga kota besar yang bekerja dan beraktivitas ke luar rumah. Akibat macet, waktu, uang, tenaga dan pikiran semakin terkuras di jalan. Membuat kita ikut menua di perjalanan. "Menyetir sendiri capek. Naik ojek, tukang ojeknya nembak harga seenaknya. Naik taksi belum tentu aman. Belum lagi kalo macet. Argo jalan terus," curhat Narista Kusuma (32), account manager sebuah perusahaan media, mengeluhkan transportasi di Jakarta.
Tapi persoalan itu seolah terjawab ketika dia men-download aplikasi GrabTaxi. Dia merasa sangat terbantu dengan aplikasi itu. Nggak perlu berebut atau melambaikan tangan buat mendapatkan taksi. Selain itu dia juga mendapat promo potongan harga. Lain lagi pengalaman Aryeen Mita (33). Dengan aplikasi Go-Jek di tabletnya, sangat membantu mobilitasnya sebagai seorang wartawan. Dia bisa mendapatkan tukang ojek tanpa perlu pergi ke pangkalan ojek atau mencegatnya di jalan.
Selain itu masih ada aplikasi lain, yaitu Uber. Uber ini sejenis aplikasi buat memesan mobil sewaan. Mobil yang dipakai seperti Toyota Avanza, Daihatsu Xenia, sampai Toyota Alphard dan Mercedes Benz. Aplikasi dari San Fransisco, Amerika Serikat (AS) ini juga membantu kaum komuter di kota besar. Seperti yang diceritakan Adhitya (30) kepada MALE,"Pertama kali pakai aplikasi Uber karena kejebak hujan deras di kantor. Selain itu penasaran dengan cerita teman yang diantar dari Sudirman (Jakarta) ke Depok (Jawa Barat) dengan tarif nol rupiah". Dia pun juga dapat promo kredit Rp 75.000 buat pemakaian pertama jasa Uber.
Banyak yang mengira bahwa Go-Jek, GrabTaxi, dan Uber adalah perusahaan transportasi. Padahal sebetulnya bukan. Nadiem Makarim, founder Go-Jek menekankan bahwa Go-Jek bukan perusahaan transportasi. Tapi perusahaan teknologi yang ingin memudahkan kehidupan seseorang di perkotaan dengan aplikasinya di smartphone atau tablet. Layanan ini menggandeng para tukang ojek sebagai mitranya. Pengguna cukup download aplikasinya di smartphone atau tabletnya. Kemudian mengikuti petunjuk cara memesan ojek.
Alan Jiang, International Launcher & Acting General Manager Uber Technologies Jakarta juga mengatakan, Uber adalah perusahaan teknologi yang menghubungkan pengemudi mobil dengan penumpang buat mendapatkan transportasi yang aman dan nyaman. Uber Jakarta bermitra dengan perusahaan mobil sewaan (rental).
GrabTaxi, aplikasi untuk taksi itu, bermula dari keadaan taksi di Kuala Lumpur, Malaysia yang mengerikan buat penumpangnya. Ugal-ugalan, tarifnya borongan tanpa argo, dan rute pun sengaja diputar-putar. Kayak taksi pada umumnya di Indonesia. Karena itu Anthony Tan dan Hooi Ling Tan, alumnus Harvard Business School yang merupakan founder GrabTaxi, mengikutsertakan aplikasi ciptaannya itu di sebuah lomba di kampusnya. Setelah berhasil jadi juara kedua, hadiah uangnya dijadikan modal buat mendirikan GrabTaxi.
GrabTaxi sudah berekspansi di 6 negara. Yaitu Malaysia, Indonesia, Singapura, Filipina, Thailand, dan Vietnam. Di Indonesia sendiri, GrabTaxi sudah bisa dipesan di Jabodetabek, Padang, dan Surabaya.
Dengan adanya aplikasi transportasi ini, ikut mengubah gaya hidup masyarakat perkotaan. Dulu kita harus melambaikan tangan buat mendapatkan taksi atau berjalan ke pangkalan ojek. Sekarang cukup dengan menyentuh layar di tablet, ojek, taksi atau mobil rental pun datang ke tempat kita. Praktis dan mudah.
Label:
Umum
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment