Thursday, April 9, 2015

Kenapa lampu belakang kendaraan selalu berwarna merah?


Kalo diperhatikan, semua lampu belakang kendaraan, mulai dari mobil, motor, sampai truk selalu berwarna merah. Kenapa warna merah yang dipilih, bukan warna lain kayak biru, kuning, dan lain-lain?

Ternyata asal-muasalnya dari kereta api. Rel kereta api jaman dulu sudah punya lampu lalu lintas sendiri buat menentukan kereta itu boleh berjalan atau tidak. Lampu merah berarti berhenti dan lampu hijau berarti kereta itu boleh berjalan.

Pada zaman dahulu, ketika Indonesia masih dijajah Belanda dan satu-satunya yang melintas di angkasa hanyalah burung-burung, jumlah kendaraan yang melintas di setiap kota masih sangat sedikit.

Waktu itu, kereta bertenaga mesin uap yang menjadi cikal bakal mobil hanya menggunakan satu lampu saja di bagian depan. Lampu berbahan bakar minyak ikan paus ini digunakan untuk menerangi jalan yang hendak dilalui saat malam tiba.

Namun kemudian, pemilik kereta bermesin uap semakin banyak jumlahnya, sehingga produsen merasa perlu ada penanda sinyal khusus agar tidak terjadi tabrakan. Mereka mendapat inspirasi dari satu-satunya kendaraan yang saat itu jumlahnya paling banyak, yaitu kereta api.

Karena kereta api sudah punya lampu penanda sendiri yang berwarna merah-hijau itu, maka salah satu lampu itu diaplikasikan di bagian belakang kendaraan. Yaitu lampu berwarna merah. Buat penanda kendaraan yang ada di belakang untuk berhati-hati. Setelah memasuki era mobil, lampu ini beralih fungsi sebagai tanda untuk pengereman.

Sementara itu, sinyal lampu yang memberi tahu pengguna jalan lain untuk berhati-hati berubah menjadi warna kuning, yang digunakan pada lampu penanda belok (sein).

Sumber artikel dan foto : viva.co.id

No comments:

Post a Comment